BANNER IKLAN ANDA
Advertise
Advertise
Advertise
Advertise
Bicara Apa Adanya Berdasar Fakta
Selamat Datang Di Berita Masyarakat Online. Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Senin, 05 September 2011

Sulit Dipercaya, Geng Indonesia Merampok di Thailand



Polisi kota Chiang Mai, 30 Juni 2011 menangkap tiga pria Indonesia atas tuduhan perampokan uang sebesar 800,000 baht (Rp 240 juta) dari sebuah mobil yang diparkir di sekitar toko Tesco Lotus di kawasan Phang, Chiang Mai. Uang itu milik yayasan Chaipattana dan pemerintah Republik Rakyat Cina.


Menurut Letjen Polisi Chaiya Siriaumpunkul, dengan menggunakan mobil sewa Toyota Vios nomor polisi Kor Hor 5270 Chiang Mai, geng perampok (menurut istilah www.pattayadailynews.com) ini, membuntuti mobil yang baru saja mengambil uang dari bank, dan membuka jendela mobil yang diparkir di parkiran Tesco Lotus secara paksa dengan alat pencongkel.
ketiga pria tersebut berhasil ditangkap di Hotel Imm, Chiang Mai, lengkap dengan barang bukti berupa uang tunai 619,320 baht (Rp 185,796 juta), mobil Toyota Vios Nopol KH 5270 Chiang Mai, 8 unit alat pencongkel dan 6 telepon genggam.

Seperti yang dikutip www.pattayadailynews.com 1 Juli 2011, Letjen Polisi Chaiya Siriaumpunkul melaporkan bahwa ketiga pria tersebut masing-masing bernama Ruslan bin Mohummad Iwanigara (45 tahun), Jentar Alam (23 tahun), dan Husni Yenfari (39 tahun), dan semuanya berasal dari Indonesia. Uang hasil rampokan sebagian telah ditransfer ke Indonesia. Chaiya selebihnya menyebutkan bahwa ketiga pria tersebut telah mengakui semua dakwaan. (edi rusdiono/kompasiana)



Senin, 07 Maret 2011

KASUS dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) telah membuat sejumlah petinggi Bank Indonesia berurusan dengan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Beberapa dari mereka divonis bersamaan dan juga bebas bersamaan.

BURHANUDIN ABDULLAH
Jabatan: Gubernur Bank Indonesia.
Dakwaan: Mengucurkan uang Rp 31,5 miliar ke anggota DPR.
Hukuman: Pada 29 Oktober 2008 pengadilan memvonis lima setengah tahun penjara. Di tingkat kasasi hukuman itu menjadi 3 tahun.
Status: Bebas bersyarat pada 6 Maret 2010.

AULIA POHAN
Jabatan: Deputi Gubernur BI.
Dakwaan: Menyelewengkan dana YPPI Rp 100 miliar.
Hukuman: Pada 17 Juni 2009 pengadilan memvonis 3 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.
Status: Bebas pada 18 Agustus 2010.


MAMAN H. SOEMANTRI
Jabatan: Deputi Gubernur BI.
Dakwaan: Menyelewengkan dana YPPI Rp 100 miliar.
Hukuman: Pada 17 Juni 2009 pengadilan memvonis 3 tahun penjara, denda Rp 200 juta.
Status: Bebas pada 18 Agustus 2010.

BUN BUNAN E.J. HUTAPEA
Jabatan: Deputi Gubernur BI.
Dakwaan: Menyelewengkan dana YPPI Rp 100 miliar.
Hukuman: Pada 17 Juni 2009 pengadilan memvonis 3 tahun penjara, denda Rp 200 juta.
Status: Bebas pada 18 Agustus 2010.

ASLIM TADJUDDIN
Jabatan: Deputi Gubernur BI.
Dakwaan: Menyelewengkan dana YPPI Rp 100 miliar.
Hukuman: Pada 17 Juni 2009 pengadilan memvonis 3 tahun penjara, denda Rp 200 juta.
Status: Bebas pada 18 Agustus 2010.

Yang Terjerembab Duit Yayasan

RUSLI SIMANDJUNTAK
Jabatan: Kepala Biro BI.
Dakwaan: Korupsi dana YPPI.
Hukuman: Pada 12 November 2008 pengadilan memvonis empat setengah tahun penjara.
Status: Bebas 6 Maret 2009.

OEY HOEY TIONG
Jabatan: Direktur Biro Hukum BI.
Dakwaan: Korupsi dana YPPI.
Hukuman: Pada 12 November 2008 divonis tiga setengah tahun penjara.
Status: Bebas pada 6 Maret 2009.


sumber: tempo

Minggu, 20 Februari 2011

Makam Gusdur Ambles

VIVAnews - Makam mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ambles. Beredar kabar, kain kafannya masih terlihat bersih.

"Tadi pagi dikabarkan ambles. Tapi sekarang sudah diperbaiki lagi," kata salah satu keponakan Gus Dur, Firry Wahid dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 18 Februari 2011.

Menurut putra Umar Wahid ini, informasi yang diterima keluarga, penyebab utama amblesnya makam Gus Dur itu akumulasi dari kondisi tanah pemakaman. "Saat pemakaman, tanahnya tidak dipadatkan," kata Firry. Saat ini, kata Firry, putri pertama Gus Dur, Alisa Wahid sudah berada di pemakaman.

Saat ini beredar kabar, saat makam itu ambles, kain kafan yang membalut jasad Gus Dur masih terlihat sangat bersih seperti baru. Dalam kondisi normal, kain kafan yang turut dikubur lebih dari setahun seharusnya tergerus hingga rusak di dalam tanah.

Tetapi sumber VIVAnews.com membenarkan berita itu. "Kain kafannya memang masih bersih," ujar sumber yang menolak disebut namanya.

Gus Dur wafat pada Rabu 30 Desember 2009 sekitar pukul 18.40 WIB. Kondisi kesehatan Gus Dur menurun sejak menjalani operasi gigi Senin 28 Desember 2009 lalu. (umi)

• VIVAnews

Selasa, 08 Februari 2011

Ikhwanul Muslimun Ancam Gagalkan Dialog
Kairo -Presiden Amerika Serikat Barack Obama boleh optimis bahwa pertemuan antara pemerintah Mesir dengan kelompok oposisi di Kairo, Senin (7/2), dapat memecahkan krisis di sana."Jelas pemerintah Mesir telah membuat sebuah perkembangan yang baik," ujar Obama kepada para wartawan di Washington.Namun kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Demonstrasi kian keras menentang pemerintahan Husni Mubarak hingga penguasa Mesir selama 30 tahun itu mundur. Bahkan para pengunjuk rasa, kini, memasang barikade tenda di jalan menuju Tahrir Square, jantung kota Kairo. Sedangkan para pemuda menolak ambil bagian dalam dialog politik dengan pemerintah dan oposisi.Sebelumnya, Ahad (6/2), Wakil Presiden Omar Suleiman mengadakan pertemuan dengan kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, oposisi terbesar di Mesir yang dilarang sejak 1954. Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa hal yaitu, kebebasan pers dan memberikan porsi kepada oposisi ikut dalam pembentukan pemerintahan. Tetapi, hasil ini dianggap belum cukup.Oposisi meminta adanya amandemen undang-undang agar pemilihan presiden dilaksanakan secara bebas dan terbuka, pembatasan masa jabatan presiden, pembubaran parlemen, pembebasan tahanan politik, serta mencabut hukum darurat."Kami sedang menghitung situasi dan mempertimbangkan dialog secara menyeluruh," kata juru bicara Ikhwan, Essam el-Erian, kepada Reuters."Kami akan mempertimbangakan, apakah empat hal yang kami sampaikan direspon pemerintah hingga Muabarak mundur,'" tambahnya.Mubarak, 82 tahun, kendati mendapatkan tekanan keras dari dalam dan luar negeri agar mundur dari jabatannya tetap menolak permintaan tersebut. Pemimpin negeri Firaun ini berjanji akan mengakhiri jabatannya hingga pemilihan presiden September mendatang. Menurutnya, jika dia mundur sekarang ini, maka akan terjadi kekacauan di hampir seluruh negara-negara Arab. Kini, Mubarak mengulur-ulur waktu hingga pemilihan presiden. sumber tempo

Selasa, 25 Januari 2011

Inilah Polisi yang Disebut Memiliki Rekening Gendut

1. Inspektur Jenderal Mathius Salempang, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan TimurKekayaan: Rp 8.553.417.116 dan US$ 59.842 (per 22 Mei 2009) 2. Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, Kepala Korps Brigade Mobil PolriKekayaan: Rp 6.535.536.503 (per 25 Agustus 2005)
3. Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan KepolisianKekayaan: Rp 4.684.153.542 (per 19 Agustus 2008)
4. Inspektur Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Divisi Pembinaan Hukum KepolisianKekayaan: Rp 2.090.126.258 dan US$ 4.000 (per 24 Maret 2008) 5. Komisaris Jenderal Susno Duadji, mantan Kepala Badan Reserse KriminalKekayaan: Rp 1.587.812.155 (per 2008)
6. Inspektur Jenderal Bambang Suparno, Staf pengajar di Sekolah Staf Perwira Tinggi PolriKekayaan: belum ada laporan
Sumber.Tempo